MINNARA Adalah Sistem pendidikan Bangsa Atlantis (Skrg Barat/Israel) yang membolak-balik pola pikir Manusia. Secara Sunnatullah, pikiran manusia bergerak dari kanan ke kiri, namun oleh pola pikir MINNARA ini dibalik menjadi dari kiri kekanan, sehingga terjadi kekacauan. Dengan kekacauan itu manusia mudah dikuasai oleh Bangsa ATLANTIS. Otak Manusia diberi pengatahuan yang banyak, tapi sedikit demi sedikit, sehingga terjadi penumpukan pengetahuan yg tidak berguna. Akibatnya, manusia tidak bisa berpikir dengan baik dan hanya punya dorongan yang sangat kuat untuk menjadi Buruh atau pekerja. Pola ini pun mengjarkan tujuan pendidikan menjadi sebuah nilai berupa angka dan penghargaan berupa benda atau piagam sebagai suatu kebanggaan. MINNARA pula mengajarkan tentang target-target hidup berupa impian-impian (impian menjadi dorongan). MINNARA pun mengajarkan untuk selalu mencuri ilmu dan mencontek hasil orang lain dengan istilah "referensi".
Pada dasarnya setiap bangsa LEMURIAN meskipun kemampuannya hanya 2,5 persen, dialam bawah sadar mereka tertanam memory tentang bangsa LEMURIAN dan tekhnologinya juga berbagai macam naluri dan kebiasaannya dengan catatan pergerakan pengetahuan seperti pelajaran membaca, menulis, bekerja, kebiasaan, arah jarum jam bergerak dari kanan ke kiri sesuai dengan aturan alam dan aturan Sang Maha Pencipta. Tetapi berhubung sekarang kita dirusak oleh sebuah sistem yang direkayasa oleh ATLANTEAN maka semua yang terdapat di alam bawah sadar tersebut tidak bisa muncul dengan baik dan benar. Sistem MINNARA yang ATLANTEAN terapkan sudah mengkontaminasi secara sistemik kedalam pola pendidikan yang ada diseluruh dunia termasuk indonesia.
Pola membaca dan menulis yang selama ini kita pelajari dan kita jalankan itu adalah pola sistem minara yang bertujuan untuk menjadikan sistem otak kita menjadi kacau karena dipaksa bekerja dari kiri ke kanan yang seharusnya bekerja dari kanan ke kiri. Kita diajarkan menulis selalu dari kiri kekanan itu untuk membuat kekacauan di motorik menjadi tidak begitu sensitif sehingga sering membuat kita menjadi ceroboh. Membaca dari kiri ke kanan itu bertujuan untuk membuat kita memiliki kewaspadaan yang rendah dan juga membuat kita tidak tanggap terhadap lingkungan dan selalu berfikir keuntungan tanpa memikirkan akibatnya.
Kemudian pola meniru dari pendapat pendapat orang lain adalah pola MINNARA agar kita tidak menjadi kreatif. Dan perkembangan daya cipta kita dititik yang sangat rendah padahal sebagai bangsa LEMURIAN kita memiliki daya cipta yang sangat tinggi dan memiliki kemampuan membangun yang sangat besar. Dan terbukti cara meniru dengan istilah referensi sangat kuat melekat disistem pendidikan kita. Dan kita bisa lihat akibatnya semua sarjana sarjana berfikiran terpola untuk menjadi pegawai atau buruh. Juga diajarkan sistem berbangga mereka akan diajarkan yang namanya prestasi adalah piagam dan piala juga medali bukan karya nyata di masyarakat yang benar benar bermanfaat.
Sistem MINNARA juga mengajarkan pola didik untuk selalu menurut tanpa boleh bertanya . Apabila bertanya harus yang mudah mudah saja. Apabila bertanya yang diluar kemampuan sang guru maka diberikan predikat siswa tersebut memiliki kelainan juga disebut siswa yang nakal, dan guru menjadi makhluk super yang tidak boleh disalahkan. Dan apabila membuat sebuah pola lagu atau nyanyian atau penekanan penekanan kepada sang guru maka yang akan disorot adalah ibu guru, makanya selalu ada istilah "kata bu guru .... " "Ibu guru kami pandai bernyanyi" "ibu kita kartini" semua mengarah kepada istilah ibu agar kita punya mental mental dipimpin bukan mental memimpin. perhatian kita akan selalu diarahkan kepada para ibu ini dan itu terbukti ampuh membuat kita menjadi masyarakat yang selalu mencari induk apabila kehilangan pemimpin masyarakat kita akan berubah menjadi masyarakat yang kehilangan induk seperti anak ayam yang kehilangan induknya.
Tidak punya figur yang baik dan akhirnya selalu menjadi pemimpi pemimpi, menunggu-nunggu yang namanya satria piningit. Begitu parahnya masyarakat kita karena sistem pendidikan ala ATLANTEAN yang bernama MINNARA. Dan kita masih belum sadar dengan keadaan seperti ini, kita selalu bermimpi dan diajarkan mencapai impian padahal pola LEMURIAN yang sudah ada dialam bawah sadar adalah pola memaksimalkan hari ini dan detik ini .
Pola bermimpi ini memang sengaja ditularkan secara sporadis melalui lagu, acara televisi, radio seolah bermimpi itu adalah sesuatu yang benar. Mimpi mimpi itu adalah bayangan bayangan, gambaran gambaran, angan-angan, yang memvisualisasikan tentang hidup senang, tenang,dihormati, dihargai, kaya raya, dan memiliki berbagai macam fasilitas yang tidak dimiliki oleh orang lain. Pola seperti ini membuat kita menjadi ingin cepat senang dan berupaya mencapai tujuan dengan berbagai macam cara baik halal ataupun haram, yang penting senang. Dan terbukti pula pola mimpi ini berhasil diterapkan sehingga korupsi menjadi merajalela dinegara kita.
Pertanyaan : apakah kita akan membiarkan keturunan kita dijerat oleh sistem minara seperti ini ? Penemuan yang kita lihat selama ini atau kemajuan kemajuan tekhnologi yang kita anggap canggih sekarang sebetulnya itu masih jauh dari tekhnologi masa lalu. Kita memang dibuat untuk selalu seperti ini agar ATLANTEAN dan keturunannya bisa menguasai dunia, kekuatan mereka ada pada kerjasama dan uang. Bangsa kita sudah sangat terjebak oleh pola materialistis yang ditanamkan oleh ATLANTEAN ini. Kita menghormati orang kaya tanpa perduli dari mana kekayaannya itu berasal sekarang terkembali lagi kepada kita apakah keturunan kita ingin menjadi penghuni neraka selamanya ataukah ingin jadi manusia yang maslahat.
Bangsa ATLANTIS juga berupaya agar kita selalu menjadi bangsa berstatus "berkembang dan dunia ke 3" selalu memberikan berbagai macam racun dengan berbagai macam cara seperti junkfood, vaksinasi dan budaya-budaya atau pola hidup yang merusak kesehatan contohnya daun UMBAKA atau yang sekarang kita kenal dengan nama tembakau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar