Pada buku Timaeus, Plato
berkisah: Di hadapan "Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang
sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan
pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu
adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang
besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa
bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar
laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.
Dalam legenda, yang mendirikan kerajaan Atlantis adalah dewa laut Poseidon. Di atas sebuah pulau, ada seorang gadis muda yang kedua orang tuanya meninggal, Poseidon memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima anak kembar, kemudian Poseidon membagi keseluruhan pulau menjadi 10 wilayah, masing-masing diserahkan pada 10 anak untuk menguasai, dan anak sulung ditunjuk sebagai penguasa tertinggi. Karena anak sulung lelaki ini bernama Atlan, oleh karenanya menyebut nama negeri tersebut sebagai kerajaan "Atlantis".
Satu bagian dalam dialog buku
Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan
keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe
yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang
penyair Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana
di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir,
dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam
dialog, secara garis besar seperti berikut ini:
"Ada sebuah daratan
raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang
bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak
yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari
oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertakhtakan emas, cemerlang
dan megah. Di sana, tingkat perkembangan peradabannya memukau orang. Memiliki
pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa
membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh
sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar
laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang."
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato
waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam.
Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan
turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir
minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu
Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena
hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan
Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah
menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan
tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini.
Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian
barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan
Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.
Suatu hari di tahun 1968,
kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut
tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar
laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba
ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa
penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan
besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang
dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya
batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya
cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
Awal tahun '70-an, sekelompok
peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel, Samudera Atlantik. Mereka
telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar
laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada
12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu
pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini
tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
Tahun 1974, sebuah kapal
peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan
membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini dibangun oleh
orang Atlantis?
Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan
Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di
dasar laut "segitiga maut" laut Bermuda. Panjang piramida kurang
lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan
permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida
Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan
kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah
dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan
Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika
juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan
Atlantis?
Tahun 1985, dua kelasi Norwegia
menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut "segitiga maut". Pada
foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan
horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang),
kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: "Mutlak percaya, yang
kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang dilukiskan
Plato!" Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar
laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari atas permukaan laut dengan
menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada seorang pun ilmuwan dapat
memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar dibangun oleh tenaga
manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air yang berbentuk
limas.
Foto peninggalan bangunan kuno
di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia, juga tidak dapat membuktikan di
sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis. Setelah itu ada tim ekspedisi
menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar lautan Atlantik Pulau Bimini,
mengambil sampel "jalan batu" dan dilakukan penelitian laboratorium
serta dianalisa. Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum
mencapai 10.000 tahun. Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis,
setidak-tidaknya tidak kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan
kedua kelasi Norwegia itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat
yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah daratan yang karam di dasar laut
Atlantik. Jika memang benar di atas laut Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis,
dan kerajaan Atlantis memang benar tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di
dasar laut Atlantik pasti dapat ditemukan bekas-bekasnya. Hingga hari ini,
kerajaan Atlantis tetap merupakan sebuah misteri sepanjang masa.
(Sumber: Buku Himpunan
Inspirasi Peradaban Prasejarah)*
http://www.erabaru.net/teknologi/technews/4054-melacak-peradaban-atlantis-daratan-yang-hilang-ditelan-masa
#Dokumen AI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar