Teori-teori tentang sel oleh para Ilmuwan
Ketika pertanyaan “dari manakah manusia berasal?” muncullah beberapa teori-teori tentang sel , dimana dalam tubuh manusia terdiri dari + 150 trilyun sel. Mulai dari:
A. Charles Robert Darwin (12 Februari 1809 – 19 April 1882)
Charles Robert Darwin adalah seorang Naturalis Inggris (British Naturalist) pada abad ke-19 mengemukakan teorinya yang terkenal yakni teori Evolusi. Ia menyatakan, spesies makhluk hidup di bumi tidak diciptakan (Allah) melainkan hasil proses yang dikendalikan sepenuhnya oleh peristiwa kebetulan.
Dilihat dari tingkat pemahaman ilmu pengetahuan yang masih terbelakang di masa itu, para evolusionis beranggapan bahwa kehidupan sangatlah “sederhana”. Setiap orang yang menggunakan akalnya akan memahami bahwa kehidupan adalah karya penciptaan sempurna yang tiada tara. Tetapi, teori evolusi menolak kebenaran yang jelas ini. Menurutnya, semua spesies di bumi berevolusi dari satu spesies ke spesies lain melalui berbagai peristiwa yang terjadi secara acak. Teori evolusi Darwin menimbulkan banyak pertanyaan yang sulit untuk dijawab olehnya. Salah satu pertanyaan tersebut adalah “bagaimana makhluk hidup pertama muncul di bumi?”. Evolusionis menjawab bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang terbentuk dengan sendirinya dari benda mati. Menurut teori ini, pada saat bumi masih terdiri dari bebatuan, gas dan unsur lainnya suatu organisme terbentuk dengan sendirinya karena pengaruh angin, hujan dan halilintar. Tetapi teori ini bertentangan dengan prinsip dasar Biologi, yaitu kehidupan hanya berasal dari kehidupan sebelumnya, yang berarti makhluk hidup tidak terbentuk dari benda mati. Kepercayaan makhluk hidup muncul dari benda mati sebenarnya sudah ada dalam bentuk takhayul sejak abad pertengahan. Menurut teori ini, yang disebut “spontaneous generation”, tikus diyakini dapat muncul secara alami dari gandum, atau larva lalat muncul “tiba-tiba dengan sendirinya secara kebetulan” dari daging. Saat Darwin mengemukakan teorinya, keyakinan bahwa mikroba dengan kemauan sendiri membentuk dirinya sendiri dari benda mati juga sangatlah umum.
B. Aristoteles
Pada masanya, aristoteles beranggapan bahwa kehidupan dapat terbentuk sendiri melalui penggabungan sejumlah benda mati dalam lingkungan basah.
C. Ernst Haeckel
Ernst Haeckel, seorang pendukung gigih teori evolusi dari Jerman, mencoba mengamati lumpur yang berhasil dikeruk dengan cawan dan menganggapnya sangat menyerupai sejumlah sel yang dilihatnya di bawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan ini, ia menyatakan bahwa lumpur ini adalah materi tak hidup yang berubah menjadi organisme hidup. Ia menyimpulkan bahwa Sel adalah gumpalan kecil sederhana yang terbentuk dari kombinasi karbon. Haeckel dan rekannya, Darwin, meyakini kehidupan memiliki struktur sederhana sehingga dapat terbentuk dari benda mati. Akan tetapi, ilmu pengetahuan abad ke-20 menunjukkan bahwa kehidupan tidak pernah dapat muncul dari sesuatu yang tak hidup.
D. Louis Pasteur
Penemuan biologiwan Prancis, Louis Pasteur, mengakhiri kepercayaan ini. Sebagaimana perkataannya: Pernyataan bahwa benda mati dapat memunculkan kehidupan telah terkubur dalam sejarah untuk selamanya”. Setelah Pasteur, para evolusionis masih berkeyakinan bahwa sel hidup pertama terbentuk secara kebetulan. Namun, semua percobaan dan penelitian yang dilakukan sepanjang abad ke-20 telah berakhir dengan kegagalan. Pembentukan “secara kebetulan” sebuah sel hidup tidaklah mungkin terjadi, bahkan untuk membuatnya melalui proses yang disengaja di laboratorium tercanggih di dunia pun ternyata tidak mungkin. Oleh karenanya, pertanyaan tentang bagaimana makhluk hidup pertama muncul telah menempatkan teori evolusi dalam kesulitan sejak awal. Salah satu tokoh utama pendukung teori evolusi tingkat molekuler, Prof. Jeffrey Bada, membuat pengakuan berikut ini: Saat ini, ketika kita meninggalkan abad keduapuluh, kita masih dihadapkan pada masalah terbesar yang belum terpecahkan pada saat kita memasuki abad keduapuluh: Bagaimana kehidupan muncul pertama kali di bumi? Selain menggugurkan teori evolusi, hukum “kehidupan muncul dari kehidupan sebelumnya” juga menunjukkan bahwa makhluk hidup pertama muncul di bumi dari kehidupan yang ada sebelumnya, dan ini berarti ia diciptakan oleh Allah. Allah, Dia-lah satu-satunya Pencipta yang dapat menghidupkan benda mati. Dalam Alquran disebutkan, “Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.” (QS. Ar-Ruum, 30:19)
E. Alexander Oparin
Evolusionis terkenal, Alexander Oparin, muncul dengan gagasan “evolusi kimiawi” di awal abad ke-20. Gagasan ini menyatakan bahwa sel hidup pertama muncul secara kebetulan melalui sejumlah reaksi kimia yang terjadi pada kondisi bumi purba. Akan tetapi, tak satu evolusionis pun, termasuk Oparin sendiri, yang mampu memberikan satu pun bukti yang mendukung gagasan “evolusi kimia”. Sebaliknya, setiap penemuan baru di abad ke-20 menunjukkan kehidupan terlalu kompleks untuk dapat terbentuk secara kebetulan. Evolusionis terkenal Leslie Orgel membuat pengakuan berikut ini: “(Dengan mempelajari struktur DNA, RNA, dan protein) seseorang mestinya berkesimpulan: ternyata kehidupan tidak akan pernah dapat terbentuk melalui reaksi-reaksi kimiawi.”
Dalam waktu 1,5 abad, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Para ilmuwan menemukan stuktur sel yang ternyata sel tidak sesederhana yang mereka Darwinisme katakan dan diketahui oleh masyarakat dunia sebelumnya. Michael Denton seorang ahli biologi molekuler terkemuka dari Australia membuat sebuah pernyataan tentang sel sebagai berikut:
Untuk memahami realitas kehidupan sebagamana telah di ungkapkan biologi molekuler, kita harus memperbesar sel sampai seribu juta kali hingga sel itu berdiameter 20 Km. Kemudian apa yang kita lihat adalah sebuah bangunan dengan kerumitan tak tertandingi. Pada permukaan sel ini kita akan menjumpai jutaan lubang yang mampu membuka dan menutup seberti pada pesawat antariksa yang memungkinkan arus masuk dan keluar barang ke sel yang terjadi secara terus-menerus. Jika kita memasuki salah satu lubang ini, kita akan mendapati diri kita berada dalam sebuah dunia berteknologi canggih dengan kerumitan yang menakjubkan.
Michael Denton membuat pemisalan kerumitan tersebut dengan menggambarkannya kedalam pesawat ruang angkasa.
Perjalanan dimulai dari hormon yang mencari sel yang sesuai untuk dirinya.
Hormon mencari pintu yang dapat dimasukinya
Pintu sel hanya terbuka bagi molekul yang bermanfaat.
Jika berbahaya, seperti virus maka pintu sel akan menolaknya.
Setelah berada di dalam sel, kemudian hormon dikendalikan oleh enzim.
Jika diperlukan, enzim akan segera mengaktifkan hormon, jika tidak hormon diletakkan dalam wadah penyimpanan sel, yaitu aparatus golgi.
Sejumlah molekul seperti insulin yang membawa gula, terlalu besar untuk masuk melalui pintu sel. Tetapi sel memiliki belalai yang digunakan untuk jalan masuknya insulin tersebut.
Setelah berada di dalam enzim pengangkut dengan hati-hati mengambil molekul gula.
Setelah itu, enzim membawa zat gula yang dibawa insulin ke mitokondria, yaitu pusat pembangkit energi dalam sel.
Tugas mitokondria adalah memecah molekul berisi energi yang diterimanya dan mengolahnya agar dapat digunakan oleh sel.
Saluran khusus endoplasma mengatur pengangkutan dalam sel.
Inti sel menyerupai pusat pengolahan informasi raksasa, ini adalah otak dari sistem rumit sel.
Di dalam sel, terdapat kromosom masing-masing adalah bank raksasa.
Kromosom tersusun atas untai rantai ganda DNA.
Keselurhan rancangan dari semua sistem dalam sel, hingga bagian terkecilnya dikodekan kedalam rantai DNA.
Rantai dna menyerupai untaian rantaian spiral yang tersusun atas molekul yang berbeda.
Urutan abjad yang tersusun atas 4 huruf.
Rancangan pembentukan semua molekul organik sel, terdapat dalam DNA dengan sangat rinci.
Sumber : http://fefaz.wordpress.com/2011/07/30/keajaiban-alam-sel/