I'm a Lemurian. We have highly advanced technology. I'm proud to be a Lemurian. Let's rise up towards a better country. with the lower ego, understanding others. Samprazan

Usia Aisyah Menikah Yang Sebenarnya

usia aisyah menikah dengan nabi muhammad
Seperti diketahui dalam riwayat yang umum dituliskan di buku-buku dan diajarkan di madrasah, maupun di sekolah umum St 'Aisyah RA dinikahkan pada umur 6 tahun dan baru umur 9 tahun serumah dengan Nabi Muhammad SAW. Riwayat inilah yang perlu diluruskan.

Hadits mengenai umur St 'Aisyah RA tatkala dinikahkan adalah problematis, alias dhaif. Beberapa riwayat yang termaktub dalam buku-buku Hadits berasal hanya satu-satunya dari Hisyam ibn 'Urwah yang didengarnya sendiri dari ayahnya.
Mengherankan mengapa Hisyam saja satu-satunya yang pernah menyuarakan tentang umur pernikahan St 'Aisyah RA tersebut. Bahkan tidak oleh Abu Hurairah ataupun Malik ibn Anas.
Itupun baru diutarkan Hisyam tatkala telah bermukim di Iraq. Hisyam pindah bermukim ke negeri itu dalam umur 71 tahun.

Mengenai Hisyam ini Ya'qub ibn Syaibah berkata: "Yang dituturkan oleh Hisyam sangat terpecaya, kecuali yang disebutkannya tatkala ia sudah pindah ke Iraq."
Syaibah menambahkan, bahwa Malik ibn Anas menolak penuturan Hisyam yang dilaporkan oleh penduduk Iraq (Tahzib alTahzib, Ibn Hajar alAsqalani, Dar Ihya alTurath alIslami, jilid II, hal.50).
Termaktub pula dalam buku tentang sketsa kehidupan para perawi Hadits, bahwa tatkala Hisyam berusia lanjut ingatannya sangat menurun (alMaktabah alAthriyyah, Jilid 4, hal.301).
Alhasil, riwayat umur pernikahan St 'Aisyah RA yang bersumber dari Hisyam ibn 'Urwah, tertolak.

Untuk selanjutnya terlebih dahulu dikemukakan peristiwa secara khronologis:

- pre 610 Miladiyah (M): zaman Jahiliyah
- 610 M: Permulaan wahyu turun
- 610 M: Abu Bakr RA masuk Islam
- 613 M: Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan Islam secara terbuka
- 615 M: Ummat Islam Hijrah I ke Habasyah
- 616 M: Umar bin al Khattab masuk Islam
- 620 M: St 'Aisyah RA dinikahkan
- 622 M: Hijrah ke Madinah
- 623/624 M: St 'Aisyah serumah sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW

Menurut Tabari: Keempat anak Abu Bakr RA dilahirkan oleh isterinya pada zaman Jahiliyah, artinya pre-610 M. (Tarikh alMamluk, alTabari, Jilid 4, hal.50). Tabari meninggal 922 M.

Jika St 'Aisyah dinikahkan dalam umur 6 tahun berarti St 'Aisyah lahir tahun 613 M. Padahal manurut Tabari semua keempat anak Abu Bakr RA lahir pada zaman Jahiliyah, yaitu pada tahun sebelum 610 M. Alhasil berdasar atas Tabari, St 'Aisyah RA tidak dilahirkan 613 M melainkan sebelum 610.
Jadi kalau St 'Aisyah RA dinikahkan sebelum 620 M, maka beliau dinikahkan pada umur di atas 10 tahun dan hidup sebagai suami isteri dengan Nabi Muhammad SAW dalam umur di atas 13 tahun.
Jadi kalau di atas 13 tahun, dalam umur berapa? Untuk itu marilah kita menengok kepada kakak perempuan St 'Aisyah RA, yaitu Asmah.

Menurut Abd alRahman ibn abi Zannad: "Asmah 10 tahun lebih tua dari St 'Aisyah RA (alZahabi, Muassasah alRisalah, Jilid 2, hal.289).
Menurut Ibn Hajar alAsqalani: Asmah hidup hingga usia 100 tahun dan meninggal tahun 73 atau 74 Hijriyah (Taqrib al Tahzib, Al-Asqalani, hal.654).

Alhasil, apabila Asmah meninggal dalam usia 100 tahun dan meninggal dalam tahun 73 atau 74 Hijriyah, maka Asma berumur 27 atau 28 tahun pada waktu Hijrah, sehingga St 'Aisyah berumur (27 atau 28) - 10 = 17 atau 18 tahun pada waktu Hijrah, dan itu berarti St 'Aisyah mulai hidup berumah tangga dengan Nabi Muhammad SAW pada waktu berumur 19 atau 20 tahun. WaLlahu a'lamu bishsh
Sumber : Internet


TUHAN NILAI

siapakah Tuhan kita?. status, nilai,ijazah bukan Tuhan kita
Perguruan yang bernama perguruan kelas tinggi di suatu negara yang bernama kerajaan acak adut yang mengajarkan murudnya untuk mengejar/mencari nilai,gelar dan ijazah.sehingga segala macam cara dilakukan dari mencuri nilai,nyontek, memberi nilai dengan tebusan uang, kekuasaan,hanya agar sianak murid mendapat nilai bagus dan predikat berprestasi atau lulus walaupun seharusnya tidak.Suatu hari diadakanlah ujian akhir perguruan untuk menjadika suatu syarat kelulusan dan si murid bisa turun gunung dan mengabdikan ilmunya dimasyarakat serta belajar bertahan hidup tanpa bimbingan dan perlindungan perguruan dan sang guru.
Karena para dewan guru dan dewan perguruan ada dibawah naungan dewan seluruh perguruan dan partai persilatan yang mensyaratkan aturan dan standar sesuai dewan perkumpulan keguruan dan partai persilatan termasuk standai nilai dan tata caranya.Karena aturan dari atasan yang membuat anak-anak panic juga guyru-guru kalang kabut itu karena takut tidak lulus dan tidak bisa diterima dimasyarakat karena syarat untuk diterimanya mereka di semua perkumpulan atau strata sosial adalah izajah. Maka diam-diam para dewan guru dan pelatih pun menyusun siasat untuk mengelabui para pengawas dan peninjau dengan membuat team sukses agar anak muridnya bisa lulus semua. Selanjutnya ,akhirnya semua muridnya luluslah dengan nilai yang bagus.

Beberapa tahun kemudian murid-murid perguruan itu telah menyebar di masyarakat dengan berbagai profesi ada yang menjadi abdi negara, guru, saudagar, kuli,petani, nelayan, dan perwira atau prajurit kerajaan. Entah karena sebab apa kerajaan yang dulu damai tentram adil dan makmur jadi berubah menjadi negara yang kacau balau. Pemerintahan tak punya kewibawaan, para pejabat negara banyak yang korup, orang miskin jadi serakah dan sulit diatur, para pedagang tak ada yang jujur,para prajurit dan pamong tak lagi melindungi rakyat kecil tapi malah menindasnya. Bahkan para guru dan jawara pun tak bisa lagi di jadikan panutan.suatu hari datanglah serbuan besar-besaran dari negara lain serbuan bergelombang dari berbagai penjuru mata ngin dan berbagai bentuk serangan secara bersamaan karena sebelumnya mereka telah menyusup perlahan-lahan dan membaur bersama dalam kurun waktu yang relative lama tanpa disadari oleh para penghuni maupun pasukan khusus kerajaan.Hari inilah mereka diuju yang sebenar-benarnya untuk bertahan hidup…………….. 
Para pejabat melawan pejabat susupan, para petani melawan petani jarahan, para pedagang melawan pedagang bebas yang memonopoli ,para prajurit melawan tentarapasukan yang menyerbu ,para guru dan jawara melawan guru dfan jawara kiriman yang bertudgas menumpas mereka. Dan semua elemen musuh bekerja sama menghancurkan negara tercinta. Dan gawatnya mereka adalah manusia-manusia militan yang jujur dan berilmu tinggi dan terlatih dengan baik. Karena dulu mereka didik di perguruannya benar-benar untuk mencari ilmu dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupannyata dengan sebenar-benarnya. Akhirnya para penghuni kerajaan acak adut pun lama-lama takmampu bertahan lagi setiap serangan atau jurus yang mereka keluarkan bisa dipatahkan dengan baik karena saat merekabelajar dulu dibiasakan untuk mengejar nilai ,bukan mengejar ilmu .bahkan yang diutamakan adalah status/ijazah. Akhirnya negara itupun hancur dan semuapenghuninya tewas bersimbah darah…….

Kini sepertinya banyak perguruan yang sama pada jaman sekarang yang mengajarkan anak untuk mngejar nilai,status, ijazah karena tuhan mereka adalah nilai,status,ijazah….mereka di persiapkan untuk menjadi pencuri dan dan para koruptor sejak dini…..

kalau dalam persilatan mereka itu diajarkan untuk menjadi seorang yang kalah dan pasti mati!!!

Berkaca dari Kisah Istri Sahabat Rasul....

Kisah sahabat nabi/istri seorang sahabat yang patut di contoh.Ummu dzar

Ummu Dzar Al-Ghifariyah: Teladan Istri Setia Pendamping Suami

Shahabiyah yang akan kita telusuri kisahnya kali ini adalah Ummu Dzar, istri shahabat Abu Dzar Al-Ghifari. Kesetiaannya mendampingi suami, layak diteladani. Betapa tidak, karena beliau ikhlas merawat dan menemani sang suami hingga ajal menjemput . Dalam kesendirian di padang pasir liar nan luas membentang.

Rabadzah, tempat tinggal Abu Dzar Al-Ghifari

Karena adanya perbedaan pendapat, dengan Utsman bin Affan, maka Abu Dzar Al-Ghifari dan keluarganya memilih Rabadzah, padang pasir liar sebagai tempat tinggal mereka. Sebuah keputusan yang sangat berani. Karena daerah tersebut sangat jarang dilalui kafilah. Dan mereka pun hidup tanpa ada tetangga di kanan dan kirinya.

Sang istri yang shalihah, tanpa keluh kesah , dengan setia, mendampingi Abu Dzar Al-Ghifari dan anaknya. Hidup dalam kesederhanaan yang amat sangat. Ditambah lagi, di kemudian hari Abu Dzar Al-Ghifari menderita sakit yang cukup parah.

Menjelang ajal menjemput

Ajal pun semakin dekat, Ummu Dzar selalu berada di sisi sang suami untuk mengurus segala keperluannya. Melihat kondisi, yang semakin parah … Ummu Dzar akhirnya menangis di samping sang suami.

Abu Dzar bertanya, “ Apa yang kamu tangiskan, padahal maut itu pasti datang ?”

“ Karena engkau akan meninggal, padahal pada kita tidak ada kain untuk kafanmu!” jawab Ummu Dzar pilu.

Abu Dzar tersenyum dengan amat ramah, seperti layaknya orang yang akan merantau jauh. Lalu berkata kepada istrinya itu,” Janganlah menangis! Pada suatu hari, ketika saya berada di sisi Rasulullah saw bersama beberapa sahabatnya saw, saya dengar Beliau saw bersabda,” Pastilah ada salah seorang di antara kalian yang akan meninggal di padang pasir liar, yang akan disaksikan nanti oleh serombongan orang-orang beriman!”

Semua yang ada di majelis Rasulullah saw telah meninggal di kampung dan di hadapan jama’ah kaum muslimin. Tidak ada lagi yang hidup di antara mereka kecuali aku.

Nah, inilah aku sekarang menghadapi maut di padang pasir. Maka perhatikanlah jalanan, kalau-kalau rombongan orang-orang beriman itu sudah datang !

Demi Allah, saya tidak bohong, dan tidak pula dibohongi!”

Tak berapa lama, Abu Dzar pun kembali ke hadirat Allah SWT. Innalillahi wa inna illaihi rooji’un.

Kenyataan yang ada

Subhanallah! Apa yang diucapkan Abu Dzar sungguh menjadi kenyataan. Karena tentu saja dia tidak berbohong, dan pasti tidak dibohongi. Karena Rasulullah SAW adalah ma’shum.

Tidak lama berselang, sesudah Abu Dzar menghembuskan nafas terakhirnya, tampak serombongan kafilah yang sedang berjalan cepat di padang sahara itu. Subhanallah! Kafilah itu adalah Kafilah kaum mukminin yang dipimpin oleh Abdullah bin Mas’ud, salah seorang sahabat Rasulullah SAW. Ibnu Mas’ud, merasa sangat trenyuh, karena ia melihat sesosok tubuh yang terbujur seperti jenazah, sedang di sisinya duduk seorang perempuan tua, Ummu Dzar dan anaknya yang sedang menangis.

...Subhanallah! Betapa kesetiaan, ketegaran dan ketabahan Ummu Dzar, sangat layak dicontoh. Setia dan istiqamah mendampingi sang mujahid pilihan, hingga akhir hayatnya....

Subhanallah! Betapa kesetiaan, ketegaran dan ketabahan Ummu Dzar, sangat layak dicontoh. Setia dan istiqamah mendampingi sang mujahid pilihan, hingga akhir hayatnya. Walaupun harus bertempat tinggal di padang pasir liar, padahal usianya sudah sangat tua. Dan tanpa harta yang berharga, hingga, kain untuk mengkafani suaminya pun tidak dimilikinya.

Ibnu Mas’ud, membelokkan tali kekangnya ke arah perempuan tua tersebut. Diikuti anggota rombongan dibelakangnya. Saat pandangan matanya tertuju pada tubuh sang jenazah … tampak olehnya wajah sahabatnya … sahabat seaqidah, sahabat seperjuangan dalam membela tegaknya Islam. Dialah Abu Dzar . Maka, air mata pun mengucur deras dari kedua pelupuk matanya. Innalillahi wa inna illaihi rooji’un. Ia pun berkata, “Benarlah ucapan Rasulullah SAW. Anda berjalan sebatang kara. Mati sebatang kara. Dan dibangkitkan sebatang kara !”

Ibnu Mas’ud RA pun duduk, lalu bercerita kepada para sahabatnya maksud dari pujian yang diucapkannya.

‘ Anda berjalan seorang diri, mati seorang diri, dan dibangkitkan nanti seorang diri !”

Ucapan itu terjadi di waktu Perang Tabuk, tahun kesembilan Hijriah.

Perang Tabuk

Perang Tabuk, adalah perang melawan pasukan Romawi yang cukup menakutkan. Mereka berada di satu tempat dan siap menggempur umat Islam. Saat itu, musim panas teramat teriknya. Sehingga tidak banyak kaum muslimin yang menyambut seruan Rasulullah SAW.

Mereka yang ikut pun, akhirnya berguguran di tengah jalan, satu demi satu . Sebagian disebabkan azam yang tidak mantap. Abu Dzar sempat tertinggal oleh rombongan, karena keledai yang ditungganginya, berjalan sangat gontai. Disebabkan lapar yang sangat dan teriknya matahari yang membakar. Namun Abu Dzar tidak patah semangat.

Akhirnya, karena tidak ingin tertinggal dalam kesempatan jihad, saat itu, Abu Dzar bertekad melanjutkan perjalanannya, mengejar rombongan Rasulullah saw dengan berjalan kaki, sambil memikul beban bawaannya.

Subhanallah, alhamdulillah, Allahu akbar, ia berhasil . Alhamdulillah, bi-iznilah Abu Dzar dapat bertemu kembali dengan rombongan Rasulullah saw saat mereka beristirahat. Azam yang kuat, memberikan hasil akhir yang diharap.

Sungguh, menggapai surga adalah hal yang tidak mudah dan hanya diberikan kepada hamba-hambanya yang terpilih …

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat” (Qs. Al-Baqarah 214)

Sebagai muslimah, banyak hal dapat kita lakukan dan persiapkan untuk berkhidmat di jalan-Nya. [ummu azizah/voa-islam.com]



Maroji: 101 Wanita Teladan di Masa Rasulullah SAW oleh Hepi Andi Bastoni.

http://www.voa-islam.com/muslimah/mujahidah/2010/03/05/3652/ummu-dzar-al-ghifariyahteladan-istri-setia-pendamping-suami/

Penemuan Phyramida Bawah Laut Di Perairan Indonesia

Penemuan Phyramida Bawah Laut Di Perairan Indonesia. piramida diIndonesia
gambar di ambil dr google


IQRA !

www.lakubecik.org Jakarta - Tim katastropik purba dari staf khusus presiden bidang bencana dan bantuan sosial saat ini sibuk memetakan kegempaan di Indonesia. Namun siapa sangka, selama proses tersebut banyak situs-situs purbakala yang terungkap. Wah!

Koordinator tim, Erik Rizki menjelaskan, penemuan-penemuan purbakala itu sifatnya hanya kebetulan saja. Tujuan utama tim bentukan Andi Arief ini adalah untuk melihat berbagai bencana yang terjadi di masa lampau.

"Sekarang itu catatan tidak lengkap. Hanya 200 tahun lalu, baik di BMKG maupun di badang Geologi. Catatan bencana itu tidak tercatat dengan baik, apalagi catatan sebelum 1 masehi. Padahal berdasarkan hipotesis peneliti kami, bencana gempa dan tsunami itu berulang," jelas Erik saat berbincang dengan detikcom, Kamis (28/7/2011).

Dengan mengetahui karakter bencana masa lalu, maka tim ini bisa memetakan potensi gempa yang akan terjadi pada masa depan. Erik mencontohkan peristiwa tsunami di Aceh tahun 2004 lalu. Menurut dia, kejadian dahsyat bukan kali pertama terjadi. Ratusan tahun lalu, bumi Serambi Mekkah juga pernah tergerus tsunami yang menewaskan ratusan orang.

"Berdasarkan penelitian, terjadi bencana tsunami 1.400-an dan itu terjadi dua kali. Menghabiskan seluruh penduduk di sana," terang Erik.

Karena itu, Erik dan timnya terus berkelana memetakan potensi bencana di Tanah Air. Termasuk di Pulau Jawa dan pulau-pulau berpenduduk padat lainnya. "Itu fungsi kami sebagai pegawai negara," imbuhnya.

Nah, seiring dengan tugas itu, tak jarang ditemukan berbagai hal yang berbau purbakala. Saat meneliti tsunami di Aceh misalnya, tim yang dipimpin lulusan Geofisika dan Meteorologi ITB ini tak sengaja menemukan masjid.

"Ada masjid yang dibangun di atas candi di kedalaman 10 meter. Diindikasikan berada 10 meter ke bawah tanah," terangnya.

Dari hasil penelitian paleotsunami, tim ini juga menemukan keramik dan tembok di kedalaman 2-3 meter di Aceh. Tidak hanya itu, indikasi adanya candi yang tersembunyi di bawah tanah di Karawang juga ditemukan oleh tim.

Bagaimana dengan indikasi adanya piramida di Gunung Lalakon Bandung? Erik mengaku tim ini juga sempat melakukan pemantauan. Namun karena fokus mereka pada pemetaan gempa, temuan itu tidak terlalu diseriusi.

Temuan yang paling menarik adalah kanal-kanal yang terletak di Trowulan, Jawa Timur. Di sana, terbentang kanal raksasa yang memiliki lebar 20-50 meter dan memanjang hingga 9-11 kilometer.

"Kami berhipotesis kanal-kanal itu dibangun sebelum Majapahit didirikan. Kemungkinan kanal-kanal dibangun menggunakan mud volkano, lalu dialirkan sampai kali brantas. Ini menarik, nggak pernah tercatat di buku kertagama dan catatan lain-lain, terkubur karena bencana," paparnya.

Yang paling mutakhir adalah kabar penemuan perabadan kuno di Selat Sunda. Menurut Erik, memang ada seorang peneliti yang pernah menyelam di Selat Sunda hingga kedalaman 6.500 meter. Peneliti tersebut bahkan sempat melihat patahan-patahan yang menyerupai kota. Namun, butuh penelitian panjang untuk membuktikan hal tersebut.

"Ada semacam seperti kota, relief dasar laut. Tapi harus diteliti ulang. Lebih mirip patahan di kedalaman," terangnya.

(mad/anw)



Tim Istana Temukan Peradaban Kuno di Laut

"Kami menemukan peradaban silam, seperti seni bangunan yang secara usia mencengangkan."

VIVAnews - Tim studi bencana katastropika purba yang diinisiasi tim Staf Khusus Presiden dan tim ahli gempa, tsunami, dan ahli geologi telah merekomendasikan beberapa hasil temuan penelitian mereka untuk menjadi cagar budaya. Tim ini menemukan sebuah sisa peradaban kuno yang sudah terbenam di dasar laut.

Menurut Wisnu Agung Prasetya, salah satu anggota tim, setelah bekerja 10 bulan lebih, mencoba untuk mencari dan meneliti fakta dan data bencana di abad modern ataupun jaman purba yang katastropik, yang dampaknya menghilangkan peradaban.

"Yang mengagetkan bagi tim adalah, dalam lokasi-lokasi riset kami, dengan pendekatan trenching, coral, uji radar, geolistrik dan sebagainya, kami menemukan peradaban silam, seperti seni bangunan yang secara usia mencengangkan," kata Wisnu dalam siaran pers yang diterima VIVAnews, Rabu 27 Juli 2011.

Namun Wisnu menolak menyebut lokasi yang dimaksud. Wisnu mengungkapkan, lokasinya berada di kawasan Priangan yang juga meliputi Banten Selatan.

Tim meyakini, peradaban yang hilang ini tenggelam karena megatsunami semacam yang terjadi di Aceh pada tahun 2004 lalu. "Padahal di Aceh ada kata Ie Beuna yang artinya ombak besar bergulung-gulung, yang artinya pernah ada tsunami di Aceh, di waktu-waktu sebelumnya. Logis jika ada peradaban dan pengetahuan yang terpendam," kata Wisnu lagi.

Tim ini bekerja bukan khusus untuk meneliti kebudayaan kuno. Tim ini untuk mendukung kebutuhan pokok mitigasi kebencanaan. "Pembuatan zonasi gempa berdasarkan zonasi sumber gempa dan fungsi atenuasi yang disempurnakan, juga penelitian tentang kekuatan, daktilitas, perkuatan dan perbaikan struktur bangunan terhadap pembebanan seismik, pengembangan metode prediksi gempa dengan metode tertentu," kata Wisnu.


Dan yang terpenting, lanjutnya, riset ini adalah uji materi, bahkan memasukkan kasus yang sama sekali baru untuk pembuatan katalog tsunami dan pemetaan potensi gempa pembangkit tsunami, yang terjadi dalam waktu-waktu yang lampau. "Ada missing link yang harus dijembatani, dari berbagai periode sejarah ini. Pendekatan geologis, arkeologis, antropologis, dan penelitian yang komprehensif mesti diambilalih oleh negara dan dapat dicagarkan, terutama seni bangunan dan pengetahuan yang tersimpan. Harapannya menjadi pusat penelitian masyarakat, wisata kebudayaan nantinya, dan kebanggaan nasional," katanya.
Selat Sunda di mana Gunung Krakatau terbentang telah memunculkan spekulasi sebagai pusat dari legenda Atlantis yang hilang. Argumen ini dikemukakan Arysio Santos, seorang geolog dari Amerika Latin.
Belakangan, Stephen Oppenheimer, genetikawan Inggris, menulis buku "Eden in the East" yang menyimpulkan Asia Tenggara merupakan pusat penyebaran genetika kedua manusia setelah keluar dari Afrika. Pusat penyebaran ini, menurut Oppenheimer, kemudian tenggelam ketika es mencair pada kurun antara 14.000 sampai 8.000 tahun yang lalu.(np)
• VIVAnews

Gunung pyramid Sadahurip
Gunung pyramid Sadahurip

Asteroid Sebesar Lapangan Bola Hilang Entah Kemana




 
SURYA Online, JAKARTA - Asteroid sebesar lapangan sepak bola, tepatnya sepanjang 270 meter, yang diberitakan menabrak Bumi tanggal 18 Februari lalu, ternyata hilang entah ke mana.

Batu ruang angkasa yang dinamai 2000 EM26 semula diperkirakan akan melewati Bumi awal 18 Februari waktu AS atau 19 Februari WIB, tiba dari jarak 2,4 juta kilometer ke planet Bumi.

Namun ketika sebuah teleskop robotik melacaknya, asteroid  itu tak bisa ditemukan.

Para astronom yang mengordinasikan layanan teleskop bernama Slooh, menjuluki asteroid itu dengan Moby Dick dan menghimbau para pengamat ruang angkasa untuk membantu menjejaknya.

Ini tidak lazim untuk asteroid bisa hilang dan kemungkinan terbesarnya karena teleskop itu ditempatkan pada titik yang salah, kata CEO Slooh Michael Paolucci.

Secara umum, para astronom mencoba memprediksi lintasan asteroid dengan mengamati bagaimana cahaya memantul dari permukaannya, demikian new scientist.com.
 
 
Sumber :  http://surabaya.tribunnews.com/2014/02/22/asteroid-sebesar-lapangan-bola-hilang-entah-ke-mana
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Education Of Lemurian - All Rights Reserved
Template Modify by Education of Lemurian
Proudly powered by Blogger